Kamis, 08 Desember 2016

“Dan hati manusia selalu berubah-rubah, bagaikan bulu yang diombang-ambing oleh angin di tengah tanah yang lapang” (HR. Ibnu Majah)
 
 
  Maka wajar, asalnya rajin ibadah, besok-besok solatnya ditunda-tunda.

Maka wajar, hari ini rajin gibah, besok-besok yang sering mengingatkan.

Maka wajar, hari ini benci, besok-besok yang paling merindukan.

Hati itu berubah-rubah. Itu kenapa, yang sulit dari melakukan, adalah istiqomah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar