“Dan hati manusia selalu berubah-rubah, bagaikan
bulu yang diombang-ambing oleh angin di tengah tanah yang lapang” (HR.
Ibnu Majah)
Maka wajar, asalnya rajin ibadah, besok-besok solatnya ditunda-tunda. Maka wajar, hari ini rajin gibah, besok-besok yang sering mengingatkan. Maka wajar, hari ini benci, besok-besok yang paling merindukan. Hati itu berubah-rubah. Itu kenapa, yang sulit dari melakukan, adalah istiqomah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar