Kamis, 08 Desember 2016

Bersyukurlah


jika saat kau membaca tulisan tentang hijab, lantas kamu tersinggung. Bersyukurlah, karena memang itu untukmu.

jika saat kau mendegarkan ceramah tentang islam melarang pacaran, lantas kamu tersinggung. Bersyukurlah, karena ceramah itu memang ditujukan padamu.

jika saat kau diajak agar jangan membicarakan orang, lantas kamu tersinggung. Bersyukurlah, karena ajakan itu ada untukmu.



Saat seseorang mengajak pada kebaikan, lantas kamu tersinggung, lantas hatimu merasa tak nyaman, lantas kamu merasa memang melakukan itu. Bersyukurlah.

Bersyukurlah, karena masih ada bagian dari hatimu yang Allah biarkan agar terketuk.

Bersyukurlah, karena Allah masih memberikan kesempatan bagi dirimu untuk berubah.

Bersyukurlah, karena masih kesempatan bagi hatimu untuk terbuka.
Bersyukurlah, karena hati ini masih mungkin menerima hidayah.

Karena, jika saat diajak pada kebaikan lantas kau tak merasakan apapun sama sekali, tak merasa risih, tak merasa bersalah, tak merasa memiliki dosa, merasa orang lain “sok alim” atau “sok agamis”, Bisa jadi, Allah telah menutup dan mengunci hatimu.

“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.” 
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendegaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka, siksa yang amat berat” (Q.S. Al-Baqarah : 6-7)

Maka, bersyukurlah saat kau tersinggung, karena di hati kecilmu ingin berubah menjadi baik, walau hanya sedikit. Tinggal masalah waktu, hidayah datang dan meluluhkan hati yang keras.
Selamat berubah menjadi lebih baik kawan.
 Semoga kita bukanlah bagian dari orang-orang yang dikunci hatinya, dimatikan pendengarannya, dan ditutup penglihatannya.



Teras Rumah Bersama Guyuran Hujan, 10 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar