Kalau nikmat hanya dihitung berdasarkan rupiah yang didapat, maka dunia semakin dirasa tak adil bagi mereka yang kumpulan rupiah tiap harinya di bawah standar 'normal' pemerintah.
Kalau Rizki dihitung hanya berdasarkan jumlah tabungan yang dimiliki maka dunia semakin menyesakkan bagi mereka yang penghasilannya selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari.
Maka nikmat dan Rizki sudah barang tentu tidak bisa disetarakan dengan uang. Nikmat dan Rizki adalah apa-apa yang kita rasa dan kita dapat dari Allah.
Allah, maafkan kami, hamba-mu yang lebih sering lalai terhadap nikmat dan rizki-Mu..
Allah, mudahkan kami agar lebih peka merasakan segala kenikmatan dari-Mu..
*Dalam perjalanan menuju pulang, melihat mereka mengais-ngais sampah hingga menjadi rupiah. Dan aku, merasa tak yakin, mereka yang harus dikasihani. Kemungkinan besar aku, yang harus mengasihani diri sendiri; menolong jiwa yang sering tidak peka*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar