Rasanya, bisa menjadi seorang ibu adalah pelengkap fitrah bagi seorang perempuan. Bagaimana tidak, segala lelah, kepayahan dan kesulitan yang dialami selama kurang lebih sembilan bulan belum lagi ditambah saat-saat ketika akan melahirkan-pertaruhan antara hidup dan mati- tak akan menyurutkan semangat dan suka cita yang akan ia rasakan, demi menjadi seorang Ibu, seseorang yang lahir dari rahimnya, yang akan memanggilnya "ibu"...
Bahwa kita adalah do'a-do'a yang bertumbuh. Do'a-do'a dari sekian banyak orang yang mendoakan bahkan sedari dalam kandungan. "Semoga janinnya sehat, lancar persalinannya, menjadi anak yang Shaleh(ah), menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi agama dan bangsa." Belum lagi do'a-do'a yang melantun deras dari Ayah dan Ibu di setiap waktu mereka.
Mengajarkan aku, betapa setiap manusia pernah dan dulunya adalah do'a-do'a, tidak ada seorang anakpun yang dikandung dan dilahirkan dengan do'a-do'a yang tidak baik. Termasuk kita..
Bertumbuh dan menjadi dewasa seharusnya juga menyadarkan bahwa kita punya pilihan untuk menjadi jawaban do'a-do'a.
Siapa yang tau, di belahan dunia entah yang mana, ada orang-orang yang senantiasa mendoakan kita dengan tulusnya. Mana tega kita mematahkannya (?)
*Terimakasih Mamak, Bapak, kami tak ada apa-apanya tanpa do'a mu*
Tulisan ini bisa jadi merupakan hasil perjalanan dari Kakak yang kemarin (4 Oktober 2016) resmi menggenapkan fitrahnya :") Barakallah.. 😍❤❤
Selamat menjadi Ibu, kak..😍💞
Tidak ada komentar:
Posting Komentar