Jika bertanya, Tuhan ada dimana?
Orang akan menunjuk "Di atas" atau "Di langit" atau "Di Singgasananya". Berbagai variasi jawaban selalu akan muncul atas pertanyaan yang diberikan.
Lalu Aira bertemu teman yang sangat rajin beribadah, Fatimah, namanya..
Di waktu Dhuha itu, Fatimah meminta Aira menutup mata dalam posisi duduk, lalu membukanya kembali, dan nampak dia membuat jarak 10m dari Aira. Kemudian Fatimah bertanya;
"Ra, apa yang kamu lihat?" tanya Fatimah sambil menunjuk dirinya.
"Manusia" jawab Aira
Fatimah meminta Aira menutup mata lagi, lalu membukanya kembali. Tiba-tiba Fatimah sudah berada 5m lebih dekat, dan Fatimah bertanya lagi;
"Kalau sekarang?" tanya Fatimah sambil menunjuk dirinya
"Manusia" jawab Aira kembali
"Bagus" Kata Fatimah
Fatimah meminta Aira menutup mata lagi, lalu membukanya kembali, tiba-tiba Fatimah sudah berada sangat dekat hingga jarak mereka hanya 1m, dan dia bertanya lagi;
"Kalau sekarang?" tanya Fatimah sambil menunjuk dirinya lagi
"Perut kamu" jawab Aira kembali
Fatimah menyuruh Aira menutup mata lagi, entah apa yang dilakukan dengan bertanya seperti itu. Namun, belum selesai bertanya dalam hati, Fatimah meminta Aira membuka mata, dan nampak mata Aira berada tepat di depan perut Fatimah dengan jarak hanya beberapa cm. Lalu Fatimah bertanya lagi;
"Sekarang coba kamu lihat, apa yang kamu lihat"
"Manusia" jawab Aira
"Bukan, tapi yang kamu lihat" Fatimah bertanya lagi
"Hmm.. Warna hijau" itu adalah warna jilbab yang dikenakan Fatimah
"Tebak, apakah saya?" tanya Fatimah
"Manusia lah, jelas" jawab Aira
"Yakin?" Fatimah kembali bertanya
"Yakin seratus persen" jawab Aira dengan semangat
"Lalu, bagaimana caranya kamu yakin kalau hanya dari warna yang kamu lihat itu adalah manusia?" tanya Fatimah lagi
"Karna memang saya sudah tau, bahwa memang kamu kan manusia, jadi saya yakin kalau kamu manusia" jawab Aira
Fatimah akhirnya duduk dan mempersilakan Aira duduk kembali tepat disampingnya, menghadap ke arah Timur pelataran masjid.
"Itulah Tuhan, Ra.. Tuhan memang tidak akan terlihat. Karena saking besarnya, bahkan kita tidak bisa melihatnya. Bisa jadi Tuhan memang ada di depan kita, namun mata tak mampu melihatnya, seperti kamu melihat warna hijau di depan matamu. Namun, mereka yang beriman, tetap akan meyakini, walau tak bisa dilihat mata, Tuhan itu ada dengan kita. Sama seperti kamu, walau tak bisa melihat wujud manusia, kamu yakin bahwa dari warna hijau tadi adalah manusia.
Kenapa? Karena kamu sudah tau, bahwa memang ada manusia dibalik warna hijau tadi" jawab Fatimah sambil tersenyum dan menengadahkan wajah menghadap langit biru
Penjelasan yang singkat nan santai dari Fatimah kepada Aira. Maka tidak penting kita tau keberadaan Tuhan dimana, selama kita yakin, maka Tuhan ada di dekat kita.
Pertanyaannya, apakah kita sudah yakin Tuhan itu dekat?
Di bawah naungan Masjid Kubah Biru,
15 Mei 2015
Fatimah kepada Aira