“Jika Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, mengapa Allah menciptakan Neraka?”
Pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang sering saya dapatkan dari orang yang belum mengenal dirinya, untuk apa ia diciptakan dan belum “mengenal” Siapa Penciptanya.
Jawabannya, Allah Ta'ala menciptakan neraka, bukan berarti Dia benci ataupun zhalim kepada hamba-Nya, justru itu sebagai salah satu tanda bukti Maha Adilnya dan tanda Allah Maha Penyayang.
Kenapa?
Karena manusia butuh diatur dan dijaga dari ketidakmampuannya dalam mengenal kebebasan. Orang-orang beriman tahu bahwa ada rahmat dan azab, dan seseorang hanya mendapatkan salah satu darinya (entah itu rahmat atau azab). Jadi, dia akan berusaha untuk menjauhkan dirinya dari azab Allah dan mendekatkan dirinya menuju rahmat dan kasih sayang-Nya, dengan berusaha menjauhi perbuatan-perbuatan buruk ataupun zhalim dan sesat.
Orang yang beriman mematuhi batasan-batasan Allah Azza Wa Jalla, menjauhi larangan-Nya, dan mencari ridha Allah dengan sebaik mungkin. Dia tahu bahwa hal ini akan menyelamatkan dirinya dari azab Allah di akhirat.
Sekarang saya ingin bertanya, adilkah Allah apabila Dia membiarkan manusia begitu saja, melakukan kemaksiatan, kejahatan kepada sesama dan apapun yang mereka mau tanpa adanya “balasan” berupa siksa neraka jika tidak bertaubat sebelum ajal menjemput?
Lalu semua masuk Surga, baik yang taat maupun yang tidak?
Allah Ta'ala dibanyak ayat selalu menyatakan bahwa sebaik-baik orang yang berdosa adalah bersegera bertaubat, agar ia mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya. Tiada lain agar manusia hidup dengan “teratur”, karena manusia tentu tidaklah sama dengan binatang, yang hawa nafsu dan syahwatnya dibiarkan tanpa penjagaan dan tanpa aturan.
Tidak terbayang jika Allah Ta'ala tidak menciptakan neraka, manusia sebejat apapun bebas dari hukuman. Tuhan seperti itukah yang dirimu mau?
Hal ini juga ditegaskan-Nya dalam Al-Qur'an
وَمَا أَنَا بِظَلاَّمٍ لِلْعَبِيْدِ
“Dan Aku tiadalah akan melakukan kezhaliman kepada hamba-hamba-Ku.” (QS. Qaf :29)
Laa hawla wala quwwata Illa billah. Wallahu waliyyut taufiq.
Mataram menuju siang dikala itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar