Selasa, 19 Maret 2019

“Usahamu pastilah terbatas, sedangkan doa-doamu tidak ada batas. Ia bebas dengan bagaimanapun kondisimu, sebanyak apapun kekuranganmu, dan sebesar apapun ketakutanmu. Selagi kamu ada keinginan dan keyakinan, berdoalah, jangan takut.”
Setiap cerita akan ada beberapa episode di dalamnya, dari pembukaan, awal mula, pertemuan, perpisahan, bagian inti, dan penutup. Sama dengan kehidupan nyatamu, yang berbeda hanya episode dalam hidupmu tidak sedikitpun kamu tau apa itu judulnya. Biarkan orang lain yang membaca cerita hidupmu, tugasmu hanya menjalaninya dengan semua hiasan dunia yang ada.
Jika saja kamu terkesima dan merasa takjub dengan cerita fantasi berbumbu magic dan keajaiban, dunia ini juga sama. Yang berbeda, jika pada cerita fiksi ada tongkat sihir dan mantranya, maka di dunia nyatamu ada tangan yang bisa menengadah dan lantunan doa-doa, tentu lebih menenangkan jika apapun bisa kamu tumpahkan, pada setiap sujud dan kesendirianmu, tidak ada yang mengetahui tangisan lirih kecuali kamu dan tuhanmu. Setenang itu bukan.
Saat semua usaha telah dilakukan, saat keringat sudah basah, dan saat menunggu hasil sudah tiba, maka biarkanlah Allah yang mengatur jawaban dan hasilnya, berdoalah dengan tenang dan yakin akan kebaikan dari semua hasil nanti. Diterima atau ditolak, berhenti atau melanjutkan, semua ada kebaikannya. Tetap semangat dan berhusnudzon.
Untukmu yang sedang berusaha, libatkan Allah dalam setiap usahamu, taruhlah doa sebagai pembuka, penengah, dan penutup usahamu. Dan biarkan hatimu tenang dengan semua ketetapan dan pemberiannya, karena hatimu pantas untuk bahagia, bukan terkurung dalam ambisi dan kesedihan yang panjang.


Iin Wahyuningsi
Mataram, 20 Maret 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar