Hai, kamu yang menyatakan perasaanmu di saat aku berada di atas.
Di saat karirku cemerlang.
Di saat aku sedang cantik-cantiknya.
Di saat aku membuatmu kagum, entah dari sisi baikku yang muncul tiap kali kita bertemu, entah ide-ide cemerlangku yang ternyata juga menyihirmu, entah aku yang kepergok penuh kehangatan sejauh kamu diam-diam memerhatikanku.
Akankah kamu tetap memertahankan perasaan itu padaku, saat aku sedang kehilangan diriku sendiri? Saat kamu ternyata melihat banyak sekali kurangku? Saat aku sedang jatuh-jatuhnya?
Akankah kamu tetap memertahankan perasaan itu meski rasanya aku saja ingin menyerah dan bersembunyi, atau masuk lorong waktu dan lompat ke masa yang akan datang?
Akankah kamu tetap memertahankan perasaanmu itu…?
Perasaan saja tak cukup untuk memintaku hidup bersamamu. Karena aku tahu, semua sisi burukku belum tentu membuat kamu jatuh cinta setiap hari padaku. Aku sepenuhnya sadar cinta bukan penggerak satu-satunya.
Maka balut semuanya dengan iman dan keteguhan hati…aku tak bakal menjanjikan semua ini mudah, namun aku percaya rahmatNya yang akan menuntun kita terus menjadi versi terbaik kita setiap harinya, atasnama cinta padaNya. Menjalar menjadi pribadi yang patut dicintai dari hari ke hari, karena upaya berbenahnya.
Tak ada yang sempurna, tersisa kita yang tak henti mengusaha.
Mungkin kelak aku melakukan kesalahan-kesalahan, tapi orang beriman lapang hatinya untuk memaafkan.
Mungkin kelak aibku membuatmu terkaget-kaget, tapi yang teguh hatinya bahwa semua makhluk diciptakan dengan cela, akan menerima.
Mungkin kelak aku menghiasi harimu dengan hal-hal bodoh atau menyeretmu ikut serta dalam kegagalanku, tapi orang yang beriman dan teguh hatinya percaya bahwa semua ini sementara. Percaya bahwa Tuhan menilai semua prosesnya. Percaya bahwa masing-masing dari kita akan diuji sesuai kadarnya.
Teguh pula untuk fokus pada jalan keluar tiap masalah, bukan malah merutuki atau menyalahkan satu sama lain.
Kalau itu juga kamu temukan padaku, kalau aku kamu nilai juga sama eratnya memegang iman dan keteguhan hati ini, sepertinya kita cocok jalan bersama :)
Karena jatuh hati saja tak cukup…
Iin Wahyuningsi
Rumah, di Penghujung Februari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar