Selasa, 15 Agustus 2017

'kado'

*Tepat sebelum angka lima belas kosong delapan,  saat sarapan dengan posisi si A dan si B sepiring berdua, si C dan si D dengan piring masing-masing*
B: Pak, hari ini tanggal empat belas
     agustus
A: Iya, kenapa?
B: besok tanggal berapa dong?
A: Tanggal lima belas dong
(Tetiba terdengar suara cekikikan dari si C dan si D, yang entah mulai mengerti atau memang benar-benar menertawakan si B)
B: Besok tanggal lima belas agustus, Pak..
(Sluuuurpp, tetiba suapan nasi dari tangan si A masuk begitu saja ke mulut si B)
A: selamat ulang tahun, ini dah kado dari Bapak.. Enak ndak?
(Mendadak si C dan si D tertawa lepas)
B: Pak, kan tanggal lima belasnya besok..
    (Sambil nelen makanan)
A: iya, jadikan Bapak orang pertama yang ngucapin, orang pertama yang kasi kado..
***
*Tepat di tanggal lima belas kosong delapan pukul enam sore*
B: Abang, ini apa? Siapa punya?
     (Nyodorin bungkusan unyu-unyu)
C: Tadi ada yang dateng, nitipin itu, abis
      itu, katanya kasi kalo udah pulang,
      dan yang ngasi juga buru-buru pulang.
(Bungkusan unyu-unyu-nya dibuka; nemu sajadah beserta selembar kertas putih lengkap dengan tulisan; si B langsung merasa terharu sekaligus terhore, pengen nangis tapi jadi senyum-senyum sendiri, ah.. Di akhir tulisan itu tertulis: Tertanda: (Sebut saja) si Zahra)
***
Sekilas cerpen yang cukup penting nggak penting,  tapi tetep bermakna,  tetep punya cerita, punya kesan yang daleeeem sekali.
Tentang angka lima belas kosong delapan dan aku..
Kado dan angka itu rasanya lekat sekali, dan jika dipikir lagi, sebenarnya kado itu ada setiap saat; 
Saat kita ditimpa kesulitan atau butuh sesuatu yang tanpa menyampaikan kepada siapapun tetiba Allah mudahkan dengan mengirim bala bantuan yang selalu datangnya dari arah anatah berantah, yang seringnya nggak sampai dilogika, kemudian sesuatu itu menjadi ringan begitu aja.
Saat kita bertemu langit pagi kemudian bertemu lagi langit malam dengan kondisi keluarga yang utuh, Allah guratkan senyum dipipi, lengkap dengan anggota tubuh yang baik.
Saat kita semudah mengucapkan syukur saat apapun perasaan yang kita alami, karna itu artinya iman kita masih baik;  selalu berbaik sangka pada-Nya.
Saat kita dengan begitu mudahnya mendapatkan orang-orang di sekitar kita tersenyum ceria, tertawa bersama.
Atau saat Allah berikan ke mudahan-kemudahan untuk kita dalam memudahkan urusan orang lain.
Kado itu sesederhana itu, benar-benar sesederhana itu.
Kado itu ada setiap saat, maka perbaiki cara mencarinya,  iyakan In.. :)
Jangan (mudah) menyerah,..
Rumah, 15 Agustus 2017

Sabtu, 05 Agustus 2017

Kamu dan Pertemuan Kemarin

Bagaimana rasanya menjadi saksi dari perjalanan hidup seseorang? 

Menyenangkan, mengesankan, mengharukan, membahagiakan.

Menjadi saksi bagaimana ia berproses, bagaimana ia menjadi berbeda dari sebelumnya, dengan peran-peran barunya, serba-serbi perasaannya. Jika di albumkan, mungkin setiap lembaran yang terbuka akan mengguratkan senyum dibibir dan air mata yang meleleh di pipi..

Tentang kamu kemarin, rasanya aku 'menemukan' kamu yang lain;  kamu yang sudah kian mendewasa, penuh gurat Kasih sayang dan kesabaran, intonasi suara yang begitu berbeda dari beberapa tahun yang lalu, ditambah lagi dengan si Dede (baca: kembaran aku versi waktu kecil) yang nggak mau pisah sama kamu, selalu sama kamu, dan kemarin, aku bener-bener jadi saksi gimana sabarnya kamu ngadepin si dede yang rewel karna sakitnya. Dengerin ceritanya kamu yang bangun tengah malem demi nenangin si Dede, dan segala serba serbinya berumah tangga.

Selalu membuat aku takjub, entah dari apa hati seorang yang bergelar Ibu terbuat;  hingga lelahpun selalu berbuah syukur, dan selalu ampuh mengguratkan senyum. 

Dalam perjalanan pulang, aku membawa serta setiap kenangan selama tujuh tahun;  saat-saat gimana kamu dan aku berjuang sama-sama semasa kuliah; aku jatuh-kamu bangunkan, kamu jatuh-aku bangunkan-kamu dan aku jatuh kita saling menguatkan, saat kamu dan aku punya jadwal bawa bekal yang seringnya dengan porsi jumbo buat kita makan sama-sama karna uang selalu ngerasa nggak sanggup kalau di ajak makan ke kantin kampus. Kamu yang paling Setia naikin ega sama Aku, biar abis itu sering komplain bilang berasa 'gadai nyawa'.  Kamu yang tau aku suka banget sama hujan dan selalu antusias kalau aku ajak hujan-hujanan meski kamu bakal tau abis itu kamu bakal pilek-pilek *seketika aku berasa udah jahat banget*. Kamu yang semasa KKN jadi paling perhatian dan jahiil banget seringnya bangunin aku tengah malem cuma karna kamunya nggak bisa tidur, pas akunya bangun dan nggak bisa tidur gantian kamu yang tidur *seketika aku ngerasa kamu lebih jahat*.

Terimakasih, untuk Tuhan yang bersedia menghadirkan kamu dan segala hal yang kamu bawa serta..

Selamat menjalankan peran-peran baru, dan Selamat menjadi lebih berdaya.. :)

|     Rasanya, waktu selalu memiliki caranya sendiri, mengubah seseorang dengan sebegitu apiknya.  |

Apa kamu ngerasa aku juga udah berubah? *maksudku berubah jadi lebih baik, bukan kek power rangers*

Rumah, 6 Agustus 2017