Rabu, 11 Desember 2019

Kisah Musa a.s berisi jutaan hikmah. Salah satu yang selalu bikin amaze adalah kisah perjalanan pertama Musa a.s ke Madyan. Do'anya singkat, sederhana, namun dalam penih pemaknaan atas ‘hamba’

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku.”

Di tengah payah dan lemah keadaannya, Allah datangkan anak Syu'aib, Allah berdayakan Musa a.s, Allah karuniakan anak Syu'aib sebagai pendamping hidup, dan Allah sempurnakan nikmatnya dengan risalah kenabian.

Dalam payahnya Musa a.s menunjukkan kualitasnya sebagai hamba. Bahwa ia tidak meminta apa yang ia inginkan, karena ia tahu bahwa Allah lebih tahu tentang apa yg ia butuhkan. Ia merendah, menyerahkan segala keperluan kepada Dzat yang mengatur segalanya.

Dari Musa a.s kita belajar, bahwa puncak penghambaan adalah percaya. Percaya bahwa kapasitas kita bukanlah utk menentukan apa yang baik menurut kita, tapi utk mempercayakan kebaikan seutuhnya kepada Yang Maha Baik. Bahwa menjadi hamba seutuhnya hanya akan menambah kebaikan seluruhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar