Layang-layang mampu terbang tinggi
jika didukung oleh benang yang berkualitas baik. Jika tidak, bisa putus
layang-layang terbawa angin entah kemana.
layang-layang membutuhkan benag agar ia dapat terbang. Tanpa benang, ia
hanya akan tersentak ke atas tanah dan menjadi sampah.
Benang berkualitas tentu saja
harganya lebih mahal dari benang biasa. Tidak kalah meski diadu dengan benang
yang lain memutuskannya. Layang-layang dan benang adalah sepasang jodoh yang
dari sana telah ditakdirkan berpasangan.
Namun, ada juga layang-layang yang hanya mampu terbang rendah, benangnya
tak cukup bagus untuk mehanannya terbang lebih tinggi. Ada pula layang-layang yang kemudian putus. Benangnya tidak mampu
menahan layang-layang itu untuk tetap
teriikat, ia kalah oleh kuatnya angin.
Ada juga yang bermain adu layangan.
Saling bergesekan benang dan lagi-lagi sala satunya putus, bercerailah antara
benang dan layang-layang. Layang-layang yang kalah tak akan lagi berharga,
benang yang kalah tak akkan lagi dipakai. Disimpan, menjadi usang atau dibuang.
Namun, ada pula layang-layang yang
mampu terbang tinggi setinggi-tingginya dan benang-benang mampu menjaganya
terbang dengan tenang. Begitu gagahnya layang-layang dipuji akan ketinggiannya,
tapi siapa yang lupa, aku atau kamu. Layang-layang dapat setinggi itu tentu
dijalin oleh benang yang sangat bagus. Aku penasaran, benang seperti apakah
gerangan yang digunakan untuk laying-layang?
Ibu menghentikan ceritanya.
“Kau tahu putriku sayang, laki-laki
adalah layang-layang dan perempuan adalah benang. Tanpa perempuan, laki-laki
tak akan menjadi apa-apa. Dibalik ketinggian atau kesuksesan laki—laki, ada
kita. Putriku, jadilah benang yang berkualitas terbaik. Buatlah layang-layangmu
kelak terbang setinggi-tingginya, karena setinggi apapun dia terbang, dia
selalu terikat olehmu dan akan bergantung denganmu. Jagalah dia agar dia tidak
putus dan hilang arah. Ingatlah bahwa layang-layang selalu ingin terbang tinggi.”
Ibu tersenyum, aku mengangguk. Aku
berjanji akan menjadi sebaik-baiknya benang untuk layang-layangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar