Kamis, 20 Juni 2019

Mendidik Fitrah Keimanan


Oleh Ustadz Harry Santosa
Fitrah adalah Islamic Concept of Human Nature (konsep Islam ttg Asal Mula Kejadian Manusia).
*Sejak lahir manusia telah membawa pokok kebaikan (innate goodness) yang sangat cukup untuk menjalani peran peradaban spesifiknya dalam rangka mencapai maksud penciptaan untuk Beribadah (Hamba Allah) dan untuk menjadi Khalifah Allah di muka bumi.*
Diantara aspek fitrah adalah kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan, yang disebut fitrah keimanan.
Fitrah keimanan bahkan telah diinstal sejak di alam rahiem (QS 7:172) dalam bentuk persaksian Allah sebagai Robb (kholiqon-pencipta, roziqon-pemberi rezqi, malikan-pemilik/pemelihara dstnya).
Instalasi persaksian ini kemudian muncul dalam kenyataan bahwa tiap bayi lahir menangis. Para ulama mengatakan bahwa bayi menangis karena “seeking Allah” atau mencari Allah, dalam hal ini adalah Robb.
Itulah mengapa menyusui diwajibkan karena sebagai bentuk penguatan dan perawatan syahadah Rubbubiyatullah.
Dalam pemberian ASI, sang bayi merasakan adanya Zat yang memberi rizqi, melindungi, merawat, menyayangi dstnya.
Perihal syahadah Rubbubiyatullah ini juga nampak pada perihidup bangsa bangsa, bahwa tiada satu sukupun di muka bumi yang tidak ada tempat untuk sujud kepada Tuhan.
Atheisme sendiri baru dikenal manusia pada Abad 18an sebagai bentuk penolakan terhadap penindasan Raja Diktator dan Gereja. AlQuran bahkan menyebut bahwa Kafir Quraisy sekalipun mengakui Tauhid Rubbubiyatullah. “Jika ditanyakan kpd mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, maka mereka menjawab Allah”.
Karenanya dalam hadits ttg Fitrah, dikatakan bahwa _*“setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang merubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”*_ , namun dalam hadits ini tidak dikatakan merubahnya menjadi Muslim.
Mengapa?
Karena setiap bayi sudah lahir dalam keadaan Islam.
🌿 *Lalu bagaimana Mendidik Fitrah Keimanan?*
Mendidik fitrah keimanan, tentu bertahap sesuai tahapan usia.
🌸 *Usia 0-2 tahun.*
Ini tahap penguatan fitrah keimanan dengan memberikan ASI secara eksklusif, menghadirkan hati, perhatian, sentuhan, pandangan dsbnya ketika menyusui. Inilah tahap penguatan awal Tauhid Rubbubiyatullah.
*🌸Usia 3-6 tahun.*
Ini tahap merawat fitrah keimanan dengan membangun imaji imaji keindahan ttg Allah, ttg Rasulullah SAW, ttg Islam dan kebaikan lainnya sehingga melahirkan kesan dan cinta yang mendalam. Cinta sebelum Islam, Iman sebelum Amal.
*Dilarang merusak imaji imaji anak di usia ini ttg indahnya alHaq*. Para ulama meminta untuk menunda menceritakan ttg neraka, perang akhir zaman, Dajjal, qiyamat dstnya, sampai benar benar fitrahnya kuat di usia 7 tahun ke atas.
*Dilarang mendidik adab dengan memaksa, menyakitkan hatinya,* dstnya, agar tidak malah membenci adab.
Namun upayakanlah adab berkesan indah. Jadi tahap ini sepenuhnya full cinta namun tidak memperturutkan yang tidak baik.
Ceritakanlah hal hal indah yang membuat ananda sangat tergugah, berkesan mendalam dan antusias pada kebenaran. Suasanakanlah keshalihan dalam setiap momen dan kesempatan tanpa terasa dan formal.
Ini tahap emas untuk mengenalkan Allah, Rasulullah SAW dan kebaikan kebaikan Islam. Anak sedang pada puncak imaji dan abstraksinya, alam bawah sadarnya masih terbuka lebar, maka mengenalkan apapun ttg kebaikan apalagi dengan cara berkesan akan masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan menguatkan fitrahnya. Penting mengkontekskan semua peristiwa baik dengan Allah dalam setiap kesempatan.
*Teladankan kebaikan tanpa pasang target untuk segera diikuti.* Hindari semua bentuk formal dan penerapan disiplin yang membuatnya jadi membenci kebaikan itu sendiri.
*Ingat bahwa sholat baru diperintah saat usia 7 tahun, jadi di bawah 7 tahun sholat diimajikan indah bukan dipaksa tertib gerakan, tertib bacaan, tertib waktu.*
Misalnya penting setiap azan berkumandang, wajah bunda menjadi sumringah dan tersenyum seindah mungkin, bahkan memeluk dan mengucapkan kata kata indah di telinga ananda.
Dahulukan amar ma'ruf daripada nahi munkar. Misalnya jika ananda naik ke atas meja, katakan saja “nak meja untuk makan, kaki untuk ke masjid atau ke taman” daripada panik dan menyebut keburukan.
Diharapkan pada fase ini anak sudah antusias mengenal dan menyebut nama Allah di usia 3 tahun. Nanti di usia 7 tahun, diharapkan ketika kita mengatakan, _“nak, sholat itu diperintah oleh Allah lho…”_ maka ananda menerima perintah Sholat dengan suka cita.
“`Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi mendidik fitrah keimanan, dengan menguatkan konsep Allah sbg Robb, melalui imaji imaji indah yang melahirkan kecintaan kpd Allah, Rasulullah SAW, Islam.”`
Metodenya adalah keteladanan dan suasana keshalihan yang berkesan mendalam.
*🌸Usia 7-10 tahun.*
Ini adalah tahap menumbuhkan dan menyadarkan Tauhid Mulkiyatullah.
Pada tahap ini ananda sedang sangat kritis (fitrah belajar dan bernalar pada puncaknya), mereka juga mulai bergeser dari ego sentris ke sosio sentris, mereka mulai memahami adanya keteraturan di alam dan di kehidupan.
Inilah tahap yang tepat untuk menumbuhkan dan menyadarkan bahwa Allah-lah Sang Maha Pengatur, Sang Maha Pembuat Hukum, Zat Yang harus ditaaati.
Fitrah keimanannya ditumbuhkan dengan membaca alam dan mentadaburi keteraturan ciptaan Allah di alam semesta.
Fitrah keimanan tumbuh baik dengan menginteraksikannya pada kenyataan adanya keteraturan yang indah dan sempurna alam semesta. Keimanannnya mulai berbunga menjadi keinginan kuat memahami keteraturan itu dan mencintai Sang Maha Pengaturnya. Keimanan tidak bisa lagi lewat kisah kisah menjelang tidur, namun harus dialami langsung dengan interaksi di alam.
*🌸Usia 11-14 tahun.*
Ini tahap mendidik fitrah keimanan untuk Tauhid Uluhiyatullah. Metodenya adalah mengokohkan fitrah keimanan melalui ujian ujian kehidupan sehingga mennjadi kebutuhan. Iman itu perlu diuji bukan lagi dikisahkan atau diinteraksikan, tetapi melalui beban beban kehidupan dalam batas kesanggupannya. Ingat bahwa fitrah keimanan bukan bicara seberapa banyak ilmu agama yang direkam di benak, namun bicara seberapa banyak anak mengokohkan keimananannya melalui cinta yang mendalam pada alHaq.
Pada tahap ini, memberikan anak kesempatan untuk merantau yang tidak terlalu jauh, berbisnis kecil kecilan, memberi investasi, memagangkan pada maestro, melibatkan pada aktifitas dakwah dll. Maka kita akan lihat, bagaimana fitrah keimanannya diuji dalam kehidupan.
Rasulullah SAW memulai magang berdagang bersama pamannya dan merantau ke Syams sejak usia 11-12 tahun. Maka kita lihat Rasulullah SAW piawai di dakwah dan piawai di pasar.
Dalam ujian ujian kehidupan itu mereka akan menyadari butuhnya sholat malam, butuhnya panduan alQuran dan alHadits, butuhnya memperbaiki misi hidup sesuai yang Allah kehendaki dstnya.
*🌸> 15 tahun.*
Peran Peradaban atas Tumbuhnya Fitrah Keimanan
Fitrah Keimanan yang tumbuh paripurna akan berujung kepada peran peradaban berupa ghairah dan antusias Menyeru Kepada Tauhidullah. Inilah adab tertinggi kepada Allah sebagaimana yang ditugaskan kepada para Nabiyullah Alaihimusalaam sepanjang sejarah.
*Salam Pendidikan Peradaban*
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

Komunikasi efektif dalam keluarga


💐Notulensi Kajian Parenting 💐
*Komunikasi Efektif dalam Keluarga*
Narsum: dr. Aisyah Dahlan
🕌 Aula Masjid Al-Huda, Komplek Timah – Cimanggis, Depok
🧕dr. Aisyah Dahlan adalah seorang dokter yang juga “drug counselor”, belajar mengenai penanganan narkoba di Malaysia. Sejak tahun 1997, ia menangani pasien dengan masalah narkoba, selanjutnya berkembang menangani HIV-AIDS, LGBT. Berdasarkan pengalamannya tersebut, ia meihat *sangat penting membangun rumah yang aman dan nyaman*.
Untuk membuat rumah menjadi nyaman, *perbanyak senyum* 😊 Senyum yang dilakukan dengan _menarik sudut bibir ke samping secara seimbang dan ditahan selama 7 detik_, akan merangsang keluarnya hormon dopamine.
Agar bisa sering tersenyum, kendalikan emosi. Wanita biasanya 2-3 hari sebelum menstruasi, cenderung mudah marah. Cara cepat mengendalikan marah: _tarik nafas panjang melalui hidung, hembuskan melalui mulut._
Semakin baik jika diiring istighfar. Saat mengucapkan _astaghfirullaah al-adziim_, kita mengeluarkan karbondioksida dan akan langsung menghirup oksigen. Berdasarkan riset, oksigen yang dihirup setelah istighfar, sebanyak 5 Liter. Sedangkan saat bernafas biasa, kita menghirup oksigen sebanyak 1 L. *Perlu diingat*: ucapkan istighfar dengan _muka cantik_ (tersenyum). Jika disampaikan dengan “muka jelek” (mimik galak, mata melotot), anak mungkin akan trauma dengan kalimat thoyyibah (diceritakan pasien dr. Aisyah yang trauma saat mendengar istighfar, karena ingat wajah galak ibunya yang menegur sambil istighfar).
Perlu diwaspadai musuh yang mengintai: narkoba, sex bebas, AIDS, LGBT, bully.
Dihadirkan 3 mantan pecandu: Adl (perempuan), Rz dan Dst (laki-laki).
Rz dikenalkan narkoba oleh abang kandung saat kls 6 SD karena ia sering menangis sehingga diberi ganja. Adl dikenalkan narkoba oleh teman perempuannya di pesantren saat SMA. Sedangkan Dst pertama kali kenal narkoba saat kelas 5 SD dari kakak kelasnya (kls 6 SD).
Pada kelas 5-6 SD, anak-anak cenderung “galau” karena masa awal pubertas, dikenal sebagai : “fase pancaroba”. Ditambah lagi stres menjelang ujian nasional. *Orang tua perlu memahami gejolak emosi anak.*
Salah satu faktor utama yang ditemui dari pasien narkoba adalah adalah *hubungan yang kurang/ tidak dekat dengan orangtua*. Adl merasa tidak dekat dengan ortu karena merasa ayahnya galak dan ibu cerewat. Rz jarang di rumah karena ayah dan ibu sering berantem di depan anak-anak, sehingga ia merasa kesal sekaligus sedih. Dst menceritakan pernah ketauan ortu saat pakai narkoba, tapi tidak dimarahi. Hubungan dengan ortu sebelumnya biasa saja, setelah pakai narkoba jadi menjauh.
Pemakaian narkoba akan merusak sel otak secara permanen (dibuktikan melalui MRI). Namun Allah ciptakan sel otak yang banyak, 100 milyar. Bahkan jika usia manusia hidup 100 tahun, belum akan terisi semua sel otak manusia. Sehingga penanganan narkoba bertujuan untuk memberi masukan/ pembelajaran baru pada sel otak yang masih sehat.
Yang pertama kali dirusak oleh narkoba dan LGBT adalah otak bagian dalam, yaitu otak emosi (sistem limbik). Seluruh mamalia Allah berikan otak emosi sehingga bisa marah, sedih, tersingung, juga gembira.
Otak dibagi menjadi 2 belahan, otak belahan kanan dan kiri dengan cara kerja yang menyilang. Belahan kanaan mengatur gerakan organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. ( _jadi kalau ada orang yang bilang otak miring, jangan marah… karena memang betul_ 😛)
Para mantan pecandu mengakui bahwa pada fase awal kehidupannya, mereka diajarkan sholat, ngaji tapi tidak diajarkan pengetahuan tentang narkoba (jenis apa, ciri-ciri apa). Diajarkan babi haram, tapi tidak disampaikan bahwa narkoba haram. *Perlu mengajarkan tentang bahaya narkoba, tapi harus mengkomunikasikan dengan tepat*, bedakan cara berbicara dengan anak laki-laki dan anak perempuan. Perlu *mengenali perbedaan otak anak laki-laki dan anak perempuan*:
1. Pusat program bahasa dan bicara, pada laki-laki hanya ada di belahan otak sebelah kiri sedangkan pada perempuan ada di belahan otak sebelah kiri dan kanan depan. Karenanya perempuan lebih banyak bicara dan bisa bekerja sambil terus bicara.
 Dalam sehari, laki-laki mengeluarkan kata-kata sebanyak rata-rata 7000 kata. Laki-laki yang pendiam mengeluarkan 5000 kata dan laki-laki yang senang bicara mengeluarkan 9000 kata. Sedangkan perempuan mengeluarkan rata-rata 20.000 kata/ hari. Perempuan yang pendiam mengeluarkan 18.000 kata dan perempuan yang senang bicara mengeluarkan 24.000 kata. Jika perempuan mengeluarkan kurang dari 16.000 kata dalam sehari, biasanya akan sulit untuk tidur pada malam harinya. Cara untuk menyalurkan 20.000 kata dalam sehari: tilawah dan dzikr.
 Pantang untuk menasehati anak laki-laki di malam hari karena mungkin sudah habis 7000 kata di sekolah. Begitupun dengan bapak-bapak, jangan kesal jika mengajak bicara suami bicara di malam hari dan hanya dijawab “ehm” (7000 kata sudah habis di kantor :D). Paling ideal, seminggu sekali jalan bersama suami di siang hari dan mengobrol di saat tsb. Banyak orang yang belum paham mengatakan: _“kalau di kantor banyak omong, kalau di rumah diam.”_ Jika tidak bisa mengagendakan ngobrol seminggu sekali, bersabar tunggu suami pensiun, nanti 70.000 kata akan buat istrinya di rumah, hehe
 Begitupun saat menyapa anak sepulang sekolah, akan berbeda respon anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki akan menjawab sekedarnya, anak perempuan akan bercerita banyak. _Tips: 1x dalam sebulan, jemput anak laki-laki sepulang sekolah dan ajak makan_🍜🍦🧁 (pantang menasehati saat anak dalam keadaan lapar). dr. Aisyah menjadwalkan sesuai tanggal lahir anak-anaknya. Saat anak sudah makan, barulah masukkan nasehat atau berdiskusi atau menyampaikan aturan. Biasanya kedua menjadi lebih siap dan lebih mudah bernegosiasi.
2. Otak perempuan tersusun untuk bereaksi pada orang dan wajah-wajah, sedangkan otak laki-laki bereaksi (senang) pada benda dan bentuknya serta menggerakkannya.
 Saat berbicara dengan anak perempuan, lihat wajahnya.
 Jika anak laki-laki tidak melihat wajah saat ortu mengajak bicara, bukan membangkang tapi karena benda lebih menarik baginya. Begitupun dengan suami, akan merespon istrinya sekedarnya saat sedang menggunakan gadget. (kalau mau tanya suami: “aku sudah cantik belum?” kirim foto sehingga dapat suami merespon dengan baik karena melihatnya melalui “benda”?) 😂
 Jika bicara dengan anak laki-laki, jangan memaksa untuk melihat mata kita. (perempuan berbicara dengan kontak mata, laki-laki kurang menyukai kontak mata).
3. Perempuan memiliki sudut pandang yang luas, sedangkan laki-laki memiliki sudut pandang yang sempit tapi panjang ke depan.
 saat berbicara dengan laki-laki, ajukan topik satu per satu karena tidak bisa langsung berbarengan dengan beragam topik.
 Suami dapat melihat jarak jauh (mata pemburu). Maka percayakan sepenuhnya saat suami menyetir, karena ia lebih bisa melihat jauh ke depan ( _biasanya para istri bawel: awas..ati-ati.._)
 Laki-laki biasanya kesulitan saat mencari barang karena pandangannya lurus. Bantu dengan respon yang tetap positif (jangan marah: cari dong pake mata” karena dia sudah mencari dengan matanya yang memandang lurus ke depan)
 Usahakan tidak duduk di samping saat berbicara dengan suami, karena ia tidak akan bisa melihat dengan baik.
 Perempuan sering salah tunjuk arah dan sulit memahami penjelasan mengenai arah/ membaca peta. Langsung sampaikan ada di sebelah mana dari toko terdekat.
 Suami senang mendengar suara istrinya yang manja. Sehingga otak suami menganggap dia harus melindungi istrinya sebagai “gadis kecil”. Tapi tetap tegas dan jangan pernah bicara manja saat bicara dengan atasan laki-laki karena dianggap lemah dan tidak profesional, atasan laki-laki tidak akan menyukainya (apalagi istri sang atasan tsb😜).
4. Otak tengan (corpus colosum) perempuan lebih tebal dibanding laki-laki, sehingga perempuan bisa mengerjakan banyak pekerjaan dalam 1 waktu (tangan kiri balas WA, tangan kanan oseng sayuran, kaki ngepel, hehe) Sedangkan pada laki-laki lebih tipis sehingga saat mengerjakan sesuatu di depannya, dalam 10 menit mereka akan fokus dan pendengaran menurun.
 Banyak anak laki-laki maupun para bapak heran, kenapa ibu selalu marah saat memanggil mereka. Ini karena sudah panggilan ke-3 dan 4, Ibu memanggil dengan wajah cantik pada panggilan pertama, selanjutnya kesaal. Perbaiki komunikasi, pahami bahwa laki-laki bukan sengaja tidak mau mendengar panggilan, tapi memang tidak mendengar (pendengaran menurun) karena sedang konsentrasi. Jadiii, _tetap tersenyum dan pertahankan wajah cantik sampai panggilan ke-5_ , atau panggil sambil menyentuhnya.
 Perempuan jangan sombong karena bisa mengerjakan banyak hal, karena itu memang fitrahnya. Juga tidak perlu mengeluh karena merasa mengerjakan banyak hal (“ semua ibu, apa-apa ibu”) karena multitasking memang kemampuan perempuan.
5. Ada perbedaan dalam cara menyimak. Perempuan dapat menyimak/ merespon dengan banyak ekspresi (berubah-ubah) dalam waktu 10 menit. Namun laki-laki hanya merespon dengan 1 ekspresi dalam 10 menit, setelahnya baru dapat mengubah ekspresi lainnya.
 Tidak perlu kesal lagi saat suami/ anak laki-laki terkesan kaku responnya saat menyimak ibu, tunggu saja saat mereka siap diajak bicara lagi (ibu pergi dulu aja ke dapur :D). Saat sudah siap, anak biasanya akan mendatangi ibu di dapur atau suami akan memanggil.
Kesimpulan, untuk membangun komunikasi efektif dalam keluarga:
🏡Ciptakan rumah yang aman dan nyaman dengan senyum
🧠Pahami perbedaan otak laki-laki dan perempuan

#disimpan, jadi bekal   

Ketika kita telah menikah nanti

Kita tidak akan selalu bersamanya, tidak juga mampu menjamin perasaan dan cintanya. Tidak setiap saat kita harus berkata, “jaga pandanganmu, yaa.. karena dengan begitu, aku tetap cantik/gagah dimatamu.”
Ada saat-saat kita harus melepasnya, membiarkannya dengan dunianya. Tapi dia yang mencintaimu, tentu tahu; mana lingkaran yang membawanya semakin membaik, atau justru menggoyahkan hijrahnya untuk kembali ke masa lalu.
Engkau yang ingin menjaganya, ikhtiyarmu selepas itu adalah do’a. Do’akan dia, langitkan kebaikan-kebaikan untuknya. Berprasangka baiklah kepadanya. Karena selagi Allah masih menjadi yang nomor satu diantara kita, maka tidak ada penjaga terbaik selain-Nya.
Dia yang mencintai Allah, tentu akan menjaga pandangannya—karena Rabb-nya, bukan sebab kita yang minta. Dia yang mencintai Allah, tentu akan menjaga imannya—bukan karena menghindari murkanya kita, tapi murka dari Rabb-nya.
Karena rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah, tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya cinta kepada Allah disana.
Karena cinta kita kepada-Nya-lah yang akan menjadi sebaik-baik pengingat, setajam-tajam nasihat. Allah Yang Maha Melihat, Allah Yang Maha Adil dalam memperhitungkan semua yang tercatat. Bahkan dalam hal ini, seorang salaf pernah berkata, “Sungguh ketika aku bermaksiat kepada Allah, maka aku melihat pengaruh buruknya pada hewan tungganganku dan istriku.”
Laki-laki atau perempuan yang seperti ini, maa syaa Allah.. sungguh, menuliskannya saja begitu meneduhkan hati.

Cara Allah dalam mengabulkan do’a—akan selalu membuat hambaNya jatuh cinta. Kita akan dibuat tertunduk, merasa malu dan haru. Sebab apa yang Allah wujudkan melebihi apa yang pernah kita pinta.


Bahkan terhadap do’a yang tidak terucap. Yang malu untuk kita langitkan. Yang hanya pernah kita pendam di lubuk hati terdalam…kita akan tertegun, tersungkur dalam rasa syukur. Bersebab Allah memperkenankannya dengan jalan dan cara yang paling indah.
Saat itulah.. hati kita akan merasa demikian tenang. Karunia yang Allah berikan, jauh tak terhitung jika dibandingkan dengan kecemasan-kecemasan yang pernah singgah. Maa syaa Allah, tabarakallahu..
Itulah sebaik-baik hari; dimana kita sadar, bahwa tidak pernah ada do’a yang sia-sia. Dan Dia-lah Allah, Rabb Maha Pendengar do’a
Berdo’alah, karena hanya dengan berdo’a—kita akan menyadari hakikat seorang hamba. Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshaalihat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya segala amal shalih sempurna.