Selasa, 27 September 2016
Bertanya Pada Diri Sendiri
Dulu aku tak terlalu tau soal ini, bahkan aku menganggap topik ini sangat egois. Masih banyak urusan lain yang harus diurus, kita tak boleh melulu berpikir tentang diri sendiri.
Tapi, makin kesini aku makin sadar. Kebermanfaat aku di masyarakat juga perlu diimbangi dengan manajemen diriku sendiri.
Ada satu titik diamana, jika kita tak benar-benar tau apa yang kita mau, kita tak benar-benar melangkah maju.
Ada teman yang skripsinya selesai lebih dulu, kita bingung. Ada teman yang jodohnya datang lebih dulu, kita cemburu. Ada teman yang prestasinya melaju, kita bahkan dengan kemampuan diri-kian ragu.
Lalu sebenarnya kita ini... Maunya apa?
Padahal kita ini hanya harus melawan diri sendiri. Egoisme, gengsi, kemalasan, ketidakfokusan dan abcde yang lain, yang sumbernya ada dalam diri sendiri.
Kita perlahan harus mulai menata, untuk lebih tau apa yang sebenarnya diri kita butuhkan, apa sebenarnya mimpi kita, apa yang membuat diri kita jadi ladang manfaat untuk orang-orang disekitar.
Maka sejatinya setelah itu kita jadi lebih mudah memetakkan. Mana langkah yang seharusnya dimantapkan, mana yang tidak linear dengan fokus, dan mana yang sekiranya banyak mudharatnya.
Kitalah nahkoda kapal yang kita naiki sendiri! Meski ombak dan anginnya menakutkan 😁😁
Kita tidak akan pernah tau seberapa menakutkannya hidup yang bakal kita jalani kedepan, tapi lebih menakutkan lagi kalau kita tidak pernah mencoba memperjuangkanapa yang kita perjuangkan sedari dulu.
Tanyakan sekali lagi pada diri sendiri; hidupmu akan digunakan untuk apa? Kamu ini siapa? Maunya apa? Rencana kedepannya bagaimana? Cara mencapainya seperti apa? Sebelum yang tanya... Malaikat Raqib dan Atid... Hehehehe
Ps: lebih harus dilawan lagi diri ini, kalau hidup dan tujuannya teramat jauh dari Tuhan... ❤❤❤
Kamis, 22 September 2016
Saat-saat dimana kita sadar, bahwa ternyata kita bisa bahagia dengan tidak sama sekali bergantung pada uang yang ada dalam genggaman, bukan pada seseorang yang ada disisi Setia menemani, bukan pada jabatan yang mampu membuat kita di hargai, bukan pada aksesoris duniawi yang memanjakan mata. Bukan..
| ternyata kita semakin bahagia, kala kita semakin sadar bahwa kita beruntung bersandar pada Rabb yang Maha Kaya. Dan semakin sadar bahwa semua yang hadir dalam hidup adalah amanah, bukan menjadi milik. Pada hati yang selalu merasa cukup, dengan hanya bersandar pada Nya, selalu merasa yakin bahwa cukup dengan mempercayakan pada Nya semua akan baik-baik saja :)
Ada Alloh,
percayalah, semua akan baik-baik saja.. :) |
Juma'at, 23 September 2016, di bawah langit Mataram..
| ternyata kita semakin bahagia, kala kita semakin sadar bahwa kita beruntung bersandar pada Rabb yang Maha Kaya. Dan semakin sadar bahwa semua yang hadir dalam hidup adalah amanah, bukan menjadi milik. Pada hati yang selalu merasa cukup, dengan hanya bersandar pada Nya, selalu merasa yakin bahwa cukup dengan mempercayakan pada Nya semua akan baik-baik saja :)
Ada Alloh,
percayalah, semua akan baik-baik saja.. :) |
Juma'at, 23 September 2016, di bawah langit Mataram..
Mungkin, hujan adalah penghubung antara langit dan bumi.
Iya jatuh dari langit, memberi Rahmat kepada Bumi. Menyuburkan apa-apa yang gersang, memberi harapan-harapan baru pada yang sebelumnya tandus.
Dan bersamanya do'a-do'a akan terijabah, bukan?
Selamat hujan-hujanan. Jangan menghindar, hujan itu rahmat :)
Iya jatuh dari langit, memberi Rahmat kepada Bumi. Menyuburkan apa-apa yang gersang, memberi harapan-harapan baru pada yang sebelumnya tandus.
Dan bersamanya do'a-do'a akan terijabah, bukan?
Selamat hujan-hujanan. Jangan menghindar, hujan itu rahmat :)
Jumat, 09 September 2016
Hallo Ma, Apa kabar?
Hallo Ma, Mama disana lagi apa?
Semoga sedang senyum, senyum nyenengin ala Mama; mata besar, bibir memanjang ke kiri dan kanan ada kelihatan gigi di tengah sedikiit yang buat tanda lahir dipipi Mama jadi kembung cantik.. 😊
Sadar kok sekarang kita memang udah nggak bisa saling cubit-cubitan lagi, tidur bareng menjelang magrib ngerumpiin ini itu, nggak bisa gedor-gedor pintu kamar iin, one, iwe kalau telat bangun, nggak bisa dengerin remonanya mama kalau kita suka taroh barang sesuka hati dan yang paling bikin kangen itu mamak yang selalu nunggu iin pulang, nyabut iin depan pintu rumah dengan wajah sumringah trus bilang "alhamdulillah Ana, syukur cepat pulang, jadi ada yang masak.." heheh.. Aneh ya Ma, dulu kata-kata itu kayak nerima berton2 beras buat dipukul setelah berton-ton beras dari kampus sekarang malah itu yang dikangenin.
Nggak terasa ya Ma, udah mau 2 tahun aja, dan Mama tau? Selama 2 tahun ini Bapak masih buat iin one iwe, maaf ya Ma, iin pernah coba-coba comblangin Bapak, tapi perempuannya nggak mau 😂^-^V Bapaknya juga ogah 😁, sampai akhirnya iin pernah nanya ke Bapak;
"Bapak kenapa ndak mau nikah lagi?"
"Bukan ndak mau, cuma susah senangnya Bapak itu ada sama Mamakmu"
Pembicaraan selesai sampai disitu, iin nggak mau tanya-tanya lagi, kalau katanya kak fit, "cukup tau saja".
Mama tau? Kalau sampai hari ini Bapak masih suka nangis kalau cerita tentang mama, dan selalu di awali dengan kata "Dulu mamakmu itu... Bla bla bla" awalnya ketawa sih, tapi akhirnya pasti nangis lagi, ngusep air mata lagi, atau kadang Bapak suka sok-sokannya laki-laki, malu ketauan nangis 😊..
Iin inget dulu, gimana mama waktu tau Bapak pulang, biar sakit-sakit, ndak kuat gerak, jalan aja mesti di "denden", kalau ngomong suaranya diputus-putus sama asma bilang; "siapkan Makan Bapaknya sana, kasihan Bapak capek, perhatikan makan Bapaknya".. Mama lagi sakit lho itu. Dan lucunya kalau Mama sama Bapak lagi berantem, nggak sapaan, Mama masuk kamar kita, sodok-sodok kita sambil bisik bilang; "siapkan Makan Bapaknya sana, telat makan Bapaknya nanti sakit".. Atau moment ini, Mama yang selalu nunggu Bapak pulang dan Bapak ngasi Mama semua Rupiah hasil ngojeknya seharian dan Mamak selalu bilang "Alhamdulillaah... Ada uang buat beli ikan besok *sambil senyum sumringah dan cium uang*" So sweet sekalii rasanya kalau diinget-inget lagi..
Mama tau? Iin kadang selalu ngebayangin kalau Mamak dengerin curhatannya iin, galon-galonnya iin, tentang serba-serbinya iin di usia 24 tahun, taukan apa? 😁
"Kapan ni***h? " gimana ya responnya mama kalau denger orang-orang deket rumah tanyain iin pas ada mama di sampingnya iin? Biar sebenernya iin udah tau jawaban plus responnya mama gimana.. 😊
Karna iin ini perempuan, yang setelah menikah jelas harus ikut sama laki-laki. Tentang kriteria yang dulu mama dan bapak sebutin dari abc sampai znya, iin berusaha mengerti bahwa setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, ingin memastikan bahwa ketika tanggungjawab itu berpindah tangan, anak mereka berada pada tangan seseorang yang tepat, tangan seseorang yang bisa memastikan bahwa ditangannya anak perempuan mereka akan baik-baik saja, seperti apa yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun.
Huuumm... Iin mungkin nggak akan pernah bisa mengerti bagaimana perasaan Bapak waktu iin cerita si ini dan si itu, atau waktu si ini dan si itu memberanikan diri datang kerumah, yang bisa iin lihat waktu itu wajah bapak suka jadi "aneh" aja ma, heheh.. Mungkin bener kata Mas Gun; bagi para ayah, setiap laki-laki adalah perpampok dalam hidup mereka, bagaimana nggak, laki-laki yang antah berantah sudah berani-beraninya membuat anak perempuan mereka jatuh, cinta lagi dan akan membawa anak perempuan yang mereka besarkan selama bertahun-tahun pergi begitu saja.. :)
Semakin kesini, iin makin mengerti kalau kebaikan hati, keluhuran budi, kecerdasan dan segala sesuatu yang bersifat karakter itu jauh lebih menarik daripada kecantikan atau ketampanan yang melekat kepadanya.
karakter itu lebih kuat, sebab ia dibentuk dari bertahun-tahun ujian hidup, ilmu pengetahuan yang diserap, lingkungan & didikan orang-orang baik. sementara kecantikan & ketampanan itu bisa dibuat dalam sehari. Dan secepat itu ia hilang oleh waktu.. :)
Mama doakan iin ya semoga Alloh pertemukan iin dengan orang-orang yang baik dan menyisakan satu saja orang baik itu buat iin :)
Minggu, 04 September 2016
"Sesuatu yang berharga nggak dicapai dengan cara yang mudah. Perlu waktu, perlu perjuangan. Nangis aja, nangis sampai habis. Asal langkah nggak boleh sampai pada kata menyerah"
-Semangat berproses,! Istirahat kalau lelah, habis itu lanjut lagi. Sampai titik darah penghabisan, ya... 😊
*Hujan pertama Bulan September di langit Mataram*
-Semangat berproses,! Istirahat kalau lelah, habis itu lanjut lagi. Sampai titik darah penghabisan, ya... 😊
*Hujan pertama Bulan September di langit Mataram*
Jumat, 02 September 2016
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." _Qs. Ali Imran : 159_
| jiwa dan hati yang tenang adalah hal yang penting menjadi. modal utama dalam menjalani perubahan kehidupan. Meski secara fisik tubuh kita sehat, jika hati dan fikiran masih berfokus pada hal yang membuat keresahan dan kekecewaan. Tentu akan sulit tercapai...
Jika sudah membuat keputusan, mintalah kepada Alloh, untuk meneguhkan hati, bersabar dan kuat dalam ikhtiar, sebab Ia sangat mudah membolak-balikkan hati... :) |
Malam di langit Mataram
| jiwa dan hati yang tenang adalah hal yang penting menjadi. modal utama dalam menjalani perubahan kehidupan. Meski secara fisik tubuh kita sehat, jika hati dan fikiran masih berfokus pada hal yang membuat keresahan dan kekecewaan. Tentu akan sulit tercapai...
Jika sudah membuat keputusan, mintalah kepada Alloh, untuk meneguhkan hati, bersabar dan kuat dalam ikhtiar, sebab Ia sangat mudah membolak-balikkan hati... :) |
Malam di langit Mataram
Langganan:
Postingan (Atom)